Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis Ayam Kampung yang Bisa Diternak di Rumah

Tidak semua jenis-jenis ayam Indonesia ini bisa diternak untuk dimakan. Bahkan beberapa di antaranya tidak cocok untuk diternak sebagai ayam petelur karena jumlah produksi yang sedikit atau ukuran telurnya kecil. Selain untuk diternak sebagai bahan pangan, ayam kampung di Indonesia juga diternak untuk keperluan aduan, hiasan, peliharaan, dan masih banyak lagi. Nah, dalam artikel ini penulis ingin membagikan informasi mengenai jenis-jenis ayam yang sangat cocok untuk diternak di rumah untuk menambah penghasilan kamu. Berikut informasinya:


Tidak semua jenis-jenis ayam Indonesia ini bisa diternak untuk dimakan. Bahkan beberapa di antaranya tidak cocok untuk diternak sebagai ayam petelur karena jumlah produksi yang sedikit atau ukuran telurnya kecil. Selain untuk diternak sebagai bahan pangan, ayam kampung di Indonesia juga diternak untuk keperluan aduan, hiasan, peliharaan, dan masih banyak lagi. Nah, dalam artikel ini penulis ingin membagikan informasi mengenai jenis-jenis ayam yang sangat cocok untuk diternak di rumah untuk menambah penghasilan kamu. Berikut informasinya:

1. Jenis-jenis Ayam Kampung untuk Dipotong

a. Ayam Sensi

Agrinak Ayam Sensi Agrinak atau Sensi-1 merupakan jenis ayam kampung yang diteliti oleh Balitbangtan (Balai Penelitian dan Pengembangan Peternakan) agar bisa memiliki bobot tinggi dalam hitungan minggu. Dengan kebutuhan pangan kurang lebih 17% protein kasar, ayam sensi agrinak bisa mencapai bobot 1 KG hanya dalam waktu 10 minggu saja. Jenis ayam ini sendiri dikembangkan khusus agar bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, harga bibitnya pun diatur agar lebih murah. Sedangkan harga 1 ekor ayam kampung potong jenis sensi-1 bisa mencapai 20 hingga 30 ribu Rupiah, tergantung keadaan pasar.

b. Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan)

Satu lagi jenis ayam yang diseleksi langsung oleh Balitbangtan agar bisa diternak untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia adalah ayam KUB. Bedanya dengan ayam sensi-1, ayam KUB ini adalah ayam galur atau pure line. Artinya jenis ayam kampung ini bukan hasil persilangan antar ras agar bisa menghasilkan anak ayam yang cepat gemuk. Ayam KUB justru diambil dari indukan unggulan dengan riwayat pertumbuhan daging lebih cepat dari ayam pada umumnya. Bibit ayam KUB banyak dicari oleh peternak ayam kampung di berbagai daerah. Oleh karena itu harganya agak mahal. Tapi modal yang Anda keluarkan akan sebanding dengan keuntungan yang didapat.

c. Ayam Kampung Yudistira atau ayam AKY

Jenis ayam kampung yang satu ini bisa dibilang masih baru dalam dunia peternakan dan agrikultur dalam negeri. Ayam AKY merupakan bibit hasil rekayasa genetik dengan cara persilangan untuk mendapatkan ras ayam kampung yang bisa berat dan lemaknya bisa tumbuh dengan cepat. Namun, ayam jenis ini bukan dikembangkan oleh Balitbangtan, yang mana merupakan lembaga resmi pemerintahan. Perusahaan yang mengembangkan ayam ras AKY justru tertera dalam namanya, yaitu Yudistira Farm. Jenis ayam ini baru diperkenalkan pada tahun 2020 lalu dengan harapan bisa memperkaya pilihan bibit ayam kampung untuk para peternak.

d. Ayam Joper

Jenis-jenis ayam kampung untuk diternak berikutnya ada ayam joper. Joper sendiri merupakan singkatan dari Jowo Super. Jadi, ayam joper ini merupakan ras ayam jawa yang sudah diseleksi dan dikawinkan secara silang agar punya potensi keberhasilan lemak lebih tinggi. Ternak ayam joper adalah salah satu jenis peternakan ayam kampung paling banyak di Indonesia. Bisa dibilang, 70% hingga 80% daging ayam kampung yang beredar di pasaran berasal dari ras ini. Bibit DOC ayam joper sendiri harganya lebih terjangkau. Sehingga peternak pemula pun bisa membelinya.

e. Ayam Sumatra

Sesuai dengan namanya, jenis ayam yang terakhir ini berasal dari Sumatera. Namun bukan berarti ayam sumatra hanya digunakan sebagai bibit peternak ayam kampung di Sumatera saja. Bibit ayam sumatera juga banyak dijual di daerah Jawa dan sekitarnya. Beberapa di antaranya sudah ada yang diproduksi di Jawa. Sehingga harganya lebih murah dan stoknya lebih banyak. Salah satu kelebihan dari ayam sumatra adalah bobotnya yang bisa mencapai 2 kg untuk ayam jantan. Waktu pertumbuhannya memang tidak secepat ayam joper atau KUB. Namun konon rasa daging dari ayam ini lebih enak, sehingga banyak dicari oleh masyarakat yang mengerti soal daging ayam.


2. Jenis-jenis Ayam Kampung Petelur

a. Ayam Cemani

Sebagian besar dari Anda mungkin hanya tahu ayam cemani sebagai ayam peliharaan. Sebab ayam ini biasa menghasilkan suara berkokok yang sangat khas. Namun, ayam cemani betina juga bisa menghasilkan telur hingga 200 butir dalam satu tahun hanya untuk satu ekor ayam saja. Artinya jika Anda punya bibit 100 ayam cemani betina, dalam setahun lebih dari 20.000 butir telur bisa kalian jual ke pasar. Itulah mengapa banyak peternak ayam telur layer memilih bibit ayam cemani ketika memulai bisnisnya.

b. Ayam Kalosi

Ayam kalosi adalah jenis ayam kampung dari Sulawesi Selatan. Ayam ini memang tidak bisa menghasilkan telur sebanyak ayam cemani. Namun stok bibitnya sangat banyak di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. Ayam kalosi hanya bisa menghasilkan sekitar 140 butir telur per ekor dalam satu tahun. Namun, ukuran telur ini cenderung lebih besar dibandingkan ayam cemani. Sehingga jika dijual, total keuntungan yang didapat tidak begitu jauh. Ayam kalosi jantan sendiri bisa dijual juga sebagai ayam potong. Oleh karena itu, ayam jenis ini banyak dipilih oleh peternak ayam kampung potong sekaligus petelur.

c. Ayam Nunukan

Jumlah telur yang bisa diproduksi ayam ini lebih banyak dari ayam kalosi, namun masih belum bisa mengalahkan ayam cemani. Dalam setahun, ayam nunukan bisa menghasilkan sekitar 180 butir telur per ekor. Ukuran telurnya pun tidak terlalu besar, tapi tidak terlalu kecil juga. Jadi bibit ayam nunukan ini lebih banyak dipilih oleh peternak ayam kampung petelur yang tidak mau repot men-sortir telur ayam hasil produksi peternakan mereka sebelum dijual ke pasar.

d. Ayam Pitik Walik 

Sama seperti ayam kalosi, pitik walik juga banyak dipilih oleh peternak ayam kampung untuk petelur sekaligus pedaging yang tidak mau repot. Sebab jantan dari pitik walik bisa mencapai bobot 3 kg ketika sudah dewasa. Sedangkan pitik walik betina bisa menghasilkan sekitar 150 butir telur per tahun. Dengan memilih bibit dari ras ayam yang sama, produksi telur ayam betina jadi lebih lancar. Sebab kawin silang antara dua ras ayam kadang membutuhkan waktu lama. Selain itu, tidak semua jenis ayam betina mau dikawin silang dengan jantan dari ras lain, walaupun kalau berhasil telurnya bisa lebih berkualitas.

Sumber: Kerjaayam.com

Posting Komentar untuk "Jenis Ayam Kampung yang Bisa Diternak di Rumah"