Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perihal yang harus diperhatikan Peternak Mengenai DOC Ayam Kampung Potong dan Petelur

Dalam dunia bisnis ternak ayam, Anda akan sering mendengar istilah DOC. Istilah ini digunakan untuk semua jenis ternak, baik ayam kampung maupun ayam broiler, dengan tujuan untuk dijual telurnya maupun untuk dipotong. DOC adalah istilah yang digunakan ketika membeli bibit ayam untuk diternak. Dengan menggunakan bibit ayam DOC, kita bisa memastikan semua ayam akan tumbuh sehat, tidak ada cacat. Selain itu, memilih bibit sejak masih DOC juga bisa mengurangi biaya total untuk modal ternak ayam kampung.


Dalam dunia bisnis ternak ayam, Anda akan sering mendengar istilah DOC. Istilah ini digunakan untuk semua jenis ternak, baik ayam kampung maupun ayam broiler, dengan tujuan untuk dijual telurnya maupun untuk dipotong. DOC adalah istilah yang digunakan ketika membeli bibit ayam untuk diternak. Dengan menggunakan bibit ayam DOC, kita bisa memastikan semua ayam akan tumbuh sehat, tidak ada cacat. Selain itu, memilih bibit sejak masih DOC juga bisa mengurangi biaya total untuk modal ternak ayam kampung.

Apa yang Dimaksud Ayam DOC?

DOC merupakan singkatan dari Day Old Chicken. Artinya, bibit ayam ini dijual sejak baru menetas dan langsung diedarkan ke peternak sejak hari pertama keluar dari telur. Berbeda dengan burung atau unggas lainnya, ayam yang baru menetas sudah bisa makan sendiri, sudah punya bulu, sudah bisa jalan, dan sudah bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, mereka bisa bertahan hidup walaupun tidak tumbuh bersama indukannya. Di Indonesia sendiri, hampir semua budidaya dan ternak ayam kampung menggunakan bibit DOC. Karena seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, cara ini bisa memangkas biaya total untuk modal bisnis, suplemen, obat dan lain lain selama berbulan bulan. Memelihara anak ayam pun tidak melelahkan mengurus ayam dewasa.

Kelebihan Menggunakan Bibit DOC untuk Ternak Ayam Kampung dan Broiler

Jika dihitung berdasarkan total modal yang perlu dikeluarkan untuk bisnis ternak ayam kampung, biaya membeli bibit DOC hanya memakan 20% dari modal tersebut. Sisanya akan Anda habiskan untuk membeli pakan, alas, obat, suplemen, dan lain-lain. Sedangkan bila membeli bibit ayam yang sudah setengah dewasa, biayanya bisa mencapai 2 kali lipat dari bibit DOC. Jangka waktu dalam merawat bibit ternak ayam DOC memang lebih panjang, artinya biaya perawatan yang perlu dikeluarkan pun akan lebih besar. Namun, Anda bisa memilih ayam mana saja dengan tingkat keberhasilan lemak tinggi, tidak ada cacat, serta dijamin sehat. Budget dari perawatan ternak ayam bisa difokuskan ke ayam-ayam yang terjamin gemuk dan sehat agar kelompok ayam ini akan dijual dengan harga lebih mahal. Nantinya ayam yang tidak lolos ketiga kategori tersebut bisa dipisahkan dan diberi perawatan yang lebih murah.

Cara Mengetahui DOC Ayam Kampung dan Broiler yang Berkualitas

Standar ayam DOC potong diatur dalam SNI 01-4868.1- 2005. Berdasarkan standar tersebut, bibit ayam yang akan digunakan untuk ternak ayam potong harus memenuhi kriteria berupa: Bulunya sudah kering dan bersih Kondisi fisik sehat, tanpa cacat, dan tanpa penyakit bawaan dari indukannya. Beratnya minimal 37 gram Jaminan kematian bibit DOC sebesar 2%. Kebanyakan bibit ayam DOC untuk dipotong disebut dengan istilah Joper. Ayam joper adalah ayam Jowo Super yang punya bobot lebih berat serta tingkat keberhasilan lemak lebih tinggi. Sehingga harga jualnya lebih mahal karena punya daging lebih banyak. Sedangkan untuk ayam petelur, standar kualitas bibitnya diatur dalam SNI 01-4868.2-2005. Berdasarkan aturan tersebut, bibit ayam harus memenuhi kriteria berikut ini:

  • Bobotnya minimal 33 gram Bulunya kering, bersih, dan seragam Fisiknya sehat, tanpa penyakit bawaan
  • Jaminan kematiannya maksimal 2%
  • Kriteria bibit ayam yang sehat sendiri ada aturannya lagi, yaitu di SNI 01-4868.2-1998. Menurut aturan tersebut, bibit ayam DOC yang sehat adalah yang aktif, duburnya kering, lengkap secara fisik, warnanya tidak pucat, dan kakinya normal.

Berapa Lama Waktu dari DOC hingga Panen untuk Ayam Kampung Potong?

Untuk siklus ternak singkat, peternak ayam hanya membutuhkan waktu 2,5 bulan dari sejak bibit mereka di-chick-in sampai bisa dijual ke pengepul. Bila Anda memilih bibit ayam kampung DOC berkualitas, dalam waktu 2,5 bulan ayam sudah digolongkan ke kategori dewasa dan bisa dikonsumsi walaupun dagingnya belum sebanyak ayam broiler. Namun karena siklusnya singkat, Anda bisa memetik keuntungan dari modal yang dikeluarkan dengan cepat. Kekurangan dari siklus ternak singkat ini adalah harga lebih rendah dan cenderung di bawah pasaran. Sebab bobot lemak dan daging ayam kampung yang belum terlalu berat, maka harga jualnya akan lebih murah. Sedangkan kelebihannya, Anda tidak perlu mengeluarkan perawatan jangka panjang seperti pakan, pembersihan, suplemen, obat dan lain-lain selama berbulan-bulan. Namun jika ingin mendapatkan keuntungan maksimal, banyak peternak yang hanya akan menjual ayam kampungnya ketika harga pasar sedang bagus. Oleh karena itu jangka waktunya jadi tidak menentu, bisa 3 bulan sejak chick-in, bahkan sampai 8 bulan.

Bagaimana Cara Merawat DOC Ayam Kampung?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk DOC ayam kampung potong maupun petelur lagi. Untuk bagian ini, kita akan membahas ke masalah perawatan agar DOC bisa tumbuh sampai dewasa. Nah, berikut ini adalah cara merawat DOC ayam kampung yang perlu diperhatikan agar tidak terserang penyakit. Berikut caranya:

1. Suhu Kandang Ayam

Suhu untuk anak ayam baru menetas harus disesuaikan dengan suhu tubuh induk ayam. Umumnya, tubuh ayam memiliki suhu 32 hingga 36 derajat celcius. Sedangkan kebanyakan suhu ruangan adalah 26 hingga 30 derajat celcius. Perubahan suhu ini membuat banyak bibit ayam DOC yang gugur karena salah dalam langkah perawatan. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan pemasangan heater atau inkubator di minggu-minggu pertama sampai heater atau inkubator di minggu minggu pertama sampai anak ayam bisa beradaptasi dengan lingkungan. Ketika ayam kampung sudah dewasa, suhunya justru tidak boleh melewati 30 derajat. Sebab kotoran ayam dewasa akan semakin bau jika suhu ruangannya terlalu panas.

2. Vaksin dan Vitamin

Vaksin dan vitamin wajib diberikan agar ayam tidak ada yang terkena penyakit di dalam peternakan. Untuk Anda yang baru pertama kali memulai bisnis ternak ayam potong maupun petelur dengan bibit DOC, mintalah bantuan koperasi peternakan atau komunitas peternak ayam untuk memvaksin anak-anak ayam. Nanti jika sudah bisa sendiri, vaksin bisa dilakukan tanpa bantuan orang lain agar lebih cepat. Vaksin sendiri harus diberikan dua hari hingga seminggu ketika bibit DOC ayam kampung sampai di peternakan. Sedangkan untuk vitamin, wajib diberikan hingga satu minggu sebelum ayam akan dijual.

3. Karantina dan Pengobatan

Ayam yang Sakit Jika ada ayam yang terlihat sakit, segera pisahkan dengan bibit ayam lain. Salah satu cara mengetahui mana bibit yang kira-kira lebih lemah juga bisa terlihat dalam proses vaksinasi. Ayam-ayam yang fisiknya lebih lemah harus diberikan vitamin tambahan dan obat khusus agar bisa tetap tumbuh dengan sehat. Sedangkan bila sudah ada ayam yang positif terserang penyakit tertentu, seperti tetelo, sampar, atau gumboro, segera karantina agar tidak menular ke ayam lainnya.


Demikian merupakan informasi mengenai Perihal yang harus diperhatikan Peternak Mengenai DOC Ayam Kampung Potong dan Petelur. Semoga artikel ini bisa membantu anda untuk berternak Ayam Kampung dan Broiler dengan jenis bibit DOC. Simak terus artikel lainnya disini.

Sumber: Kerjaayam.com

Posting Komentar untuk " Perihal yang harus diperhatikan Peternak Mengenai DOC Ayam Kampung Potong dan Petelur"