Cara Menghitung Modal Bisnis Ternak Ayam Kampung di Rumah | Lebih Untung Dari Ayam Potong
Saat ini ayam kampung sudah banyak diminati bagi para peternak untuk berbisnis usaha ternak ayam kampung. Karena selain ayam potong atau broiler, bisnis ayam kampung juga tidak kalah menguntungkan. Seperti yang kita tahu, ayam kampung memiliki permintaan konsumen yg lumayan tinggi, meskipun ayam kampung termasuk komoditas hewan yang memiliki harga jual tinggi.
Harga daging Ayam kampung, bahkan bisa dua kali lipat dari harga daging ayam
potong. Tapi tidak menjadi masalah tetap saja penikmatnya pun tidak kalah
banyak. Hal itu membuat beternak ayam kampung pedaging juga merupakan bisnis
usaha yang menjanjikan dengan untung besar. Berikut merupakan analisis
perhitungan biaya dan keuntungannya yang dilansir dari buku Pengangguran Kaya
Raya milik Wildan Fatoni terbitan 2016:
1. Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang Anda butuhkan dalam
merintis suatu bisnis. Seperti untuk menjalankan usaha di dalamnya terdapat
modal operasional, modal investasi, serta modal kerja. Berikut beberapa Modal
yg untuk usaha ternak ayam kampong:
- Pembuatan kandang Rp 5.000.000
- Peralatan makan dan minum Rp 500.000
- Pembelian bibit DOC 100 ekor x Rp 5.000 = Rp 500.000
- Lain-lain Rp 200.000 Total Rp 6.200.000
2. Biaya Operasional Bulanan
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari didalam peternakan. Biaya operasional mencakup hal-hal seperti, biaya pakan, vitamin, listrik, air dan lain lain. Berikut perkiraan untuk menghitung biaya yg dibutuhkan:
b. Biaya untuk kebutuhan Vitamin, vaksin, dan lain-lain Rp 100.000
3. Asumsi Pendapatan per Bulan / Omzet
Omzet Secara pengertian, merupakan jumlah uang hasil penjualan barang(dagangan) tertentu selama suatu masa jual. Uang yang sudah didapatkan tersebut belum dikurangi dari biaya (biaya operasional listrik, air, gaji, perlengkapan dsb). Omzet bisa dibilang adalah laba kotor atau pendapatan kotor yang dihasilkan usaha anda. Berikut cara menghitungnya:
a. Pendapatan
Pendapatan merupakan jumlah masukan yang didapat dari hasil sebuah usaha seperti disaat anda menjual hasil panen dari peternakan. Berikut asumsi untuk pendapatan usaha ternak ayam kampong jika ada 100 ekor ayam:
Perkiraan mati 10 ekor, sehingga menjadi 90 ekor dengan berat rata-rata 1,5 kg, dan harga per kg-nya Rp 35.000 = 90 ekor x 1,5kg x Rp35.000 = Rp 4.725.000
b. Keuntungan
Keuntungan merupakan jumlah dari hasil ayam kampung yg sudah berhasil di panen, dan sudah mendapatkan keuntungan bersih. Pendapatan – biaya operasional bulanan = Rp 4.725.000 – Rp 1.400.000 = Rp 3.325.000
Perlu anda ketahui harga yang tertera dalam asumsi hanyalah perkiraan. Jadi, harga jual ayam saat masa panen dan harga beli DOC di setiap tempat tentu berbeda dengan harga yang tertera di atas. Oleh karena itu, analisis ini hanyalah contoh saja dan tidak dapat dijadikan patokan sebenarnya. Anda bisa memulai usaha dengan melakukan riset terlebih dahulu untuk mempersiapkan segalanya. Sehingga lebih tertata dalam memanajemen keuangan didalam peternakan. Hal ini akan memudahkan anda untuk melakukannya. Jika anda melakukan tanpa menghitungnya mungkin bisa saja membuat bingung atau bahkan sulit untuk memulainya.
SEMANGATTTTTT....!!!!!!!!!!!
Sumber: Kerjaayam.com
Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Modal Bisnis Ternak Ayam Kampung di Rumah | Lebih Untung Dari Ayam Potong"