Childfree atau Tidak Punya Anak dalam Islam Dilarang?
Bahkan, Nabi Muhammad menganjurkan bagi umat muslim untuk menikah dengan wanita yang subur. Selain itu, ada sabda yang Nabi Muhammad yang menerangkan tentang anak saleh merupakan investasi yang tak terputus meski orang tuanya meninggal.
“Upaya untuk memiliki keturunan (menikah) menjadi sebuah ibadah dari empat sisi. Keempat sisi tersebut menjadi alasan pokok dianjurkannya menikah ketika seseorang aman dari gangguan syahwat sehingga tida ada seseorang yang senang bertemu dengan Allah dalam keadaan jomblo atau tidak menikah. Pertama, mencari ridha Allah dengan menghasilkan keturunan. Kedua, mencari cinta Nabi saw dengan memperbanyak populasi manusia yang dibanggakan. Ketiga, berharap berkah dari doa anak saleh setelah dirinya meninggal. Keempat, mengharap syafaat sebab meninggalnya anak kecil yang mendahuluinya.” (Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin (Jeddah, al-Haramain, juz II, halaman 25).
Melihat beberapa keterangan di atas, pengajar di Pondok Pesantren Nurd-Dhalam Sumenep, Madura, Ning Shofiyatul Ummah menegaskan tren tersebut hendaknya tidak dilakukan.
Pasalnya, Ning mengatakan tren tren childfree atau tidak ingin punya anak dalam Islam tidak sesuai dengan anjuran agama serta menyalahi makna filosofis dari pernikahan.
SC: Sisiterangofficial
Posting Komentar untuk "Childfree atau Tidak Punya Anak dalam Islam Dilarang?"